Rabu, 23 Mei 2012

Terpancing Emosi

Seharian tadi di kantor, saya limbung. Hampir terjatuh dua kali. Pagi saat saya duduk dan siang hari. Saya  berpikir mungkin saya lapar, maka jam 12. 30 saya ngajak teman-teman untuk makan siang bareng. Ternyata setelah makan siangpun, masih tetap saja ngerasa limbung. Beberapa kali saya ketangkap basah sedang memukul-mukul kepala saya. Setiap rekan kerja yang lewat komentar, pusing ya mbak?sakit kepala mbak?
Enggak enak badan mbak? Saya cuma jawab, iya mas :D.

Ada teman yang bilang, kalau saya darah rendah. Sebenarnya saya tidak pusing. Saya juga malas jalan ke poliklinik kantor untuk sekedar tensi darah. Jauh dan panas hehehheee.  Hari itu saya melihat jam dinding bergerak sangat lamban. Yang saya bayangkan adalah sebuah tempat tidur. Ingin rasanya segera merebahkan badan ini.

Seperti biasa, jalanan Jakarta macet. Namanya lewat tol, tetap saja macet. Bayangan tempat tidur  makin tipis-tipis deh. Kudu sadar menghadapi keruwetan jalan.

Sesampainya di rumah, ada telp dari orangtua calon murid. Tadinya saya masih slow menghadapi telp nya yang dengan nada tinggi dan cukup cerewet itu. Setelah saya mengulang penjelasan saya, mengulang dan mengulang dengan nada datar saja, dan lama-lama dia makin bernada melengking , lho, lho kok nadanya  mengajak bertengkar. Apa mungkin tipikal orang-orang b**** seperti itu ya.Hampir semua yang saya temui seperti itu. Wah, saya jadi menggeneralisasikan. fiuhhhh

Saya terpancing emosi. Saya tidak bisa berpikir rasional sehingga akhirnya saya bilang, ketentuan di saya seperti itu. Kalau ibu keberatan, nanti silahkan masuknya di awal bulan saja.  Ini lebih pada persoalan administrasi.

Selesai telpnya, saya masih kepikiran. Emosi saya masih terbawa. Saya tidak ubahnya dia yang tidak bisa membawa diri dan mengatur emosi. Biasa, menyesal itu datang belakangan. Hari itu, saya tutup dengan hening sejenak dan akhirnya tertidur pulas sampai pagi menjelang.

Sabtu, 19 Mei 2012

Bernyanyi

Malam ini, kita membuat grup vocal baru dan belum ada ide untuk memberi nama grup kami. Kali ini adalah latihan pertama. Isinya banyak ngakak-nya, alhasil satu lagu saja jauh dari sempurna. Lumayanlah, cukup bisa melampiaskan hasrat bernyanyi saya, mudah2an nanti laku. Kami mengkhususkan diri pada lagu2 wedding. Sementara itu dulu deh. 

Menyanyi itu menyenangkan. Apalagi kalau menyanyi bareng temen-temen dan itu nantinya menghasilkan rupiah, wah makin menyenangkan. hehehe.

Dulu, waktu kuliah saya juga pernah punya grup vocal, ber 8 orang saja. Puas sekali melihat orang-orang senang mendengarkan kami bernyanyi. Biasanya kalau ada order, kami cukup latihan satu dua kali, karena sebelumnya sudah belajar sendiri-sendiri.

Pernah juga kami membuat grup keroncong yang isinya cewek semua, ber 6 orang. Saya pegang instrumen gitar. Tapi belum sampai jadi, sudah bubar. Penyebabnya karena ada yang menikahlah, ada yang bekerja ke luar kota, dan alasan lainya.

Ternyata sekarang saya mengulang kembali. Yuk.. bernyanyi.