Minggu, 31 Maret 2013

Hari-hari selama liburan

Libur 3 hari lamanya jadi fresh deh. Libur hari kedua sukses bangun siang, jam 06.30 wib hehehe.. Ini sudah paling siang. Langsung yoga. Yoga paling enak dilakukan pas bangun tidur. Apalagi kalau jam 4 pagi. Suasana masih sangat sunyi. Saya biasa melakukannya sambil memejamkan mata. Sambil menyadari setiap gerakan. Huenaaakkkkkkkkk pokoknya. Silahkan dicoba :).

Kalau saya sedang yoga, anak-anak tidak mengganggu. Mereka bermain sendiri, terkadang ngintip di ruang tempat saya beryoga dan mengikuti gerakan-gerakan saya.Lucu deh. Terutama si bontot, bentuknya emang udah lucu, apalagi kalau cuma pakai celana pendek dan kaos oblongnya yang tipis.

Oiya, urusan memasak saya pasrahkan ke kakak saya. Rendang ati ampela, pecel, sayur bobor, sop jagung, jamur tepung, dan nasi goreng.. emm.. apa lagi ya? Pokoknya antara lain itu menu hari Kamis mpe Minggu.

Jadi hari-hari saya cuma yoga, bermain sama anak-anak, nonton tivi, tidur siang dan ke gereja. Tepatnya hari libur kedua, nonton cd pernikahannya pangeran William dan Kate. Princess beneran deh. sejam lebih nontonnya, itu aja ga sampai kelar. Bayangin gimana rasanya jadi princess hahhaahhaaa. Rencana membaca buku terbengkalai. Sukses juga liburan kali ini. Hari Minggu saya tetap mengajar, karena menggantikan jam belajar saat mereka ijin di minggu yang lalu. Benar-benar liburan alias sukses istirahatnya, tapi kok rasanya ada sesuatu yang "kurang/hilang". mbuh... apa itu..

Selasa, 26 Maret 2013

Kangen

Kangen berada di kesunyian. Hanya ditemani suara air sungai yg mengalir, suara angin, kicauan burung, suara pohon bambu yang saling bergesekan. Sesekali ada sesuatu yang merayap di rerumputan, mungkin hewan - entah apa itu, karena aku hanya menangkap suara daun-daun kering yang tersibakkan.

5 hari tanpa berbicara, tanpa berkomunikasi lewat telp maupun bbm. Bagi sebagian orang mungkin aku ini tergolong mahkluk aneh, kenapa senang sekali berada di keheningan, kesunyian. Biar,.. aku memang butuh ini. Keheningan untukku adalah pelampiasan  rasa marah, sedih, bahagia tumplek blek. Tak mencari jawaban dan jalan keluar, hanya butuh diam di keheningan.

Aku jatuh cinta pada keheningan. Aku menginginkannya (kemelekatan deh). Biarin, aku belum sanggup ternyata untuk sadar sesadar sadarnya atas segala rasa.

Senin, 25 Maret 2013

Mimpi

Mimpi itu kata orang bunga tidur. Terkadang mimpi juga sebagai sebuah pertanda. Beberapa kali mimpi saya  ternyata mempunyai arti dalam kehidupan sebenarnya.

Semalam, saya terbangun kira-kira jam 02.00/02.30 ( emm ini sudah pagi ya hehehe ) dikejutkan oleh sebuah mimpi. Mimpinya nyebelin jadi tidak saya ceritakan di sini. Alhasil saya tidak bisa melanjutkan tidur saya yang sedang enak-enaknya.

Langkah selanjutnya jika mata tidak bisa terpejam adalah meditasi. Cukup ampuh untuk membuat saya tenang, selanjutnya jam 04.00 adalah yoga. Yoga kira-kira satu jam lamanya dan lumayan membuat keringat saya menetes. Seger pokoknya.


Kamis, 21 Maret 2013

Me Time

Hari Senin lalu saya pergi ke Jogja. Karena alasan tertentu saya hanya pergi sendirian. Beberapa teman bertanya kenapa saya tidak membawa anak-anak serta?. Ada yang bertanya, apakah kamu tidak merasa berdosa pergi sendirian meninggalkan anak-anak sementara kamu bersenang-senang?.. hem.. should I give them my personal reason? Trus ada lagi yang bilang, wah.. pelanggaran ini, pergi sendirian. Saya hanya senyum saja. hehehehehhehee. Pelanggaran atas peraturan apa  ya?

IMG-20130127-00171.jpgHari pertama memang untuk urusan tertentu. Nah, hari berikutnya itu bonus untuk saya ber"me-time". Boleh dong. Saya juga punya hak untuk me time. Sehari-hari saya sudah bergumul dengan pekerjaan, pr anak-anak, pekerjaan lain bahkan di hari Sabtu dan Minggu. Itu cara untuk saya menghargai diri saya sendiri.


Mungkin menurut mereka, memang saya bukan ibu yang baik. Itu kacamata mereka. Ya wajar...gapapa. Saya salut dengan mereka mereka yang berhasil mengabdikan hidupnya dan seluruh egonya untuk anak dan suami.  7 jempol saya acungkan untuk mereka.

Pademangan-20130312-00276.jpgPerjalanan saya ke Jogja, saya nikmati sendirian. Yang paling menyenangkan saat di udara adalah berada diantara awan yang bergunduk putiiiiiiiihhhhhhhhhhhhh sekali. Saya takjub sampai bergumam sendiri, oh indahnya. Saat di daratpun pandangan saya selalu ke atas, saya senang memotret bentuk-bentuk awan. Karena saya sangat patuh peraturan penerbangan, dan sayangnya saya tidak tau bahwa signal bisa dihilangkan, maka bb saya matikan dan tidak bisa memotret awan indah itu.

Jam 11.30 sampai di bandara Adi Soetjipto, saya segera menuju malioboro untuk membeli lunpia kegemaran. Sampai di rumah orangtua pukul 12.00 wib. Ngobrol sama mommy+daddy. Lucu ya saya panggil mereka dgn sebutan itu padahal saya orang jawa tulen. Ini panggilan saya sejak kucil, menirukan film Little House in the Praire (bener ga nulisnya ya :D).

Hari berikutnya, Selasa, adalah saatnya me-time. Saya berangkat ke Solo untuk menemui temen saya. Khusus di hari itu, temen saya cuti. Boleh dibilang saya baru pertama kali ke Solo. Dengan menggunakan bus, cukup membayar 10,000 plus bonus aqua heheee.. saya berangkat ke sana. Pokoknya turunnya Kerten, nanti temen saya jemput di sana. Kerten itu letaknya sebelum Kartosuro. Pas naik bus, saya titip pesen ke kondekturnya, pak.. Kerten nggih. Setelah satu jam lebih, saya bilang lagi, Pak,.. Kerten ngih.. heheh. takut aja kalau-kalau si bapak lupa dan saya kebablasen. Nyatanya di sebelah saya ada yang salah turun. Dia pesen ke kondekturnya.. pak, saya turun ke tuhu Kartosuro ya. Nah, pas di Kartosuro itu si bapak padahal udah koar-koar.. yang Kartosuro, Kartosuroo... si embak itu diam saja, karena menurut dia bukan Tugu Kartosuro.

Si mbak ngomel-ngomel,.. kulo kan pun ngendikan "Tugu Kartosuro Pak, kok kebablasan" (saya kan sudah bilang.. "Tugu Kartosuro, Pak, kok sampai keterusan). Pak kondektur tak kalah ngomel.. Lha, kulo kan pun ngomong Kartosuro, sampeyan mang golek-i dhewe tugune (lha, saya kan sudah bilang Karsoturo, anda ya cari sendiri lah tugunya ). hihihiihi lucu tenan.

15 menit kemudian Kerten. Saya turun, dan mobil jazz merah dengan sopir wanita cantik yang adalah temen saya di SMP, SMA, dan PT (walau tidak sekelas untuk yang ini) siap untuk muterin kota Solo dalam sehari semalam. Acaranya hanya makan, ngobrol. pindah tempat lalu makan ngobrol.. tapi puassssssssssss.

Bulan depan gantian dia yang ke Jakarta. Biar dia ikut merasakan macetnya Jakarta :)








Kamis, 14 Maret 2013

Apakah hari libur identik dengan istirahat

Hari libur Nyepi kemaren, saya pikir bisa santai, tidur siang, mengingat Sabtu-Minggu pun selalu full acara. hehehe..

Rencananya, libur itu saya pengen bangun siang, yah jam 07.00 lah.. itu sudah siang. Tapi, jam 04.00 dibangunin anak laki-laki saya, dia minta main ke pantai. Udara pantai memang bagus untuk kesehatan anak-anak saya yang mengidap alergi. Mata ini rasanya males melek... saya minta 30 menit lagi untuk merem. Tapi baru 15 menit, badan saya dikoyak-koyak lagi.. Nyerah akhirnya... jam 4.45 , sepeda masukin ke bagasi dan kita meluncur ke pantai Ancol.

Hari libur, seharusnya sekolah musik saya libur, tapi karena muridnya meminta masuk dan kebetulan gurunya bisa, jadilah kita tetep buka. Jam 9 saya sudah pulang dari Ancol. Murid saya datang. Sementara anaknya belajar, kerjaan saya hanya menemani orang tua murid. Ngobrol ngalor-ngidul. Asyik juga ibu ini. Dia seorang pianis gereja. Pernah tinggal di Australia dan melakukan kegiatan bermusik juga di sana. Rupanya anaknya mengikuti darah sang ibu.

IMG-20130312-00280.jpg
Pantai Ancol di pagi hari
Menyenangkan sekali punya murid yang berbakat dan mendapat dukungan dari orangtua. Anaknya mengambil les biola. Saya jatuh cinta sama anak ini.

Tak terasa semua murid kelar pukul 12.00 wib. Lanjut ngobrol dengan gurunya yang adalah teman kuliah saya di ISI, makan siang, main dengan dengan anak-anak lalu jam 15.00 ada murid yang masuk lagi dan seterusnya.

Rupanya hari libur tidak identik dengan istirahat (tidur siang). :)

Terima kasih

Rasanya sekarang aku patut berterima kasih kepada rasa sedih, amarah, kekosongan, kehampaan, kehilangan, ketidakberdayaan, putus asa, kebimbangan, kebingungan yang akhirnya membuat aku "mencari' .

Pencarian akhirnya berujung pada perjumpaan dengan MMD yang membuat aku "berdamai" dengan kehidupan ini. Mengembalikan kepada kondisi sadar saat amarah mulai muncul, saat kebahagiaan yang amat sangat singgah, saat kesedihan menghampiri. 

Dinamika kehidupan yang naik turun, menjadi harmony, selaras dengan apa adanya semesta ini. 

Kamis, 07 Maret 2013

"Dihajar kereta"

Dua hari berturut-turut saya "dihajar" kereta. gempor luar biasa. Apa karena usia saya yang sudah nambah sehingga badan tidak lagi perfect seperti saat muda dulu ya?.

Jadi ceritanya begini, pas hari pertama (Selasa). Saya pulang dari kantor seperti biasa, jam 5 pm sudah cabut. Sampai di stasiun manggarai kira kira jam 5.30 pm, begitu melihat kereta arah bekasi sudah ada, saya berlari lari menyeberangi 2 jalur menuju ke jalur 4. Walaupun penuh saya tetep masuk, pikiran saya supaya lebih cepet sampai rumah bertemu dengan anak-anak.

IMG-20130305-00261.jpg
Beginilah suasana d dalam kereta
Puenuhhh polll. Nunggu 10 menit, 20 menit,..lha kok,kereta tidak kunjung bergerak. Ada pengumuman mengatakan, "mohon maaf kereta tujuan Bekasi di jalur 4 belum bisa diberangkatkan karena antrian". Mengapa terjadi antrian, tidak disebutkan.

Mau turun, tapi terus naik apa? Naik taksi juga macet. jangan-jangan kalau saya turun, kereta jalan. Berarti lebih cepat naik kereta dong.

Waktu menunggu nambah lagi sampai 10 menit berikutnya, dan berikutnya tetap dalam keadaan berdiri umpel-umpelan.

Banyak orang mengumpat. (termasuk saya dalam hati. namun karena kanan kiri saya orang lain, jadi tidak ada partner mengumpat, mendingan saya diam). Akhirnya hampir 1 jam kereta baru jalan. Itupun tersendat-sendat. Saya dengar ada orang berkata " ini gara-gara kereta Bima mogok di Klender nih".Lumayan, akhirnya tau juga masalahnya. Sampai rumah pukul 20.30 wib. Rasanya saya sudah tidak ada energi untuk menemani anak-anak belajar. Untungnya staff rumah tangga cukup pintar dan tanggap. Ngobrol sebentar, terus tidur. Keesokan harinya harus bekerja lagi.

Dan, kenapa terulang lagi di hari keduanya (Rabu). Persis pas jam pulang. Kali ini bukan karena ada kereta yang mogok. Namun karena ada gangguan signal di stasiun Cawang. Sampai rumah jam 20.30 LAGI.

Mengingat dua hari berturut-turut dihajar kereta sehingga sampai rumah malam, sehingga pula waktu bertemu anak-anak berkurang, maka hari berikutnya (Kamis) saya naik motor. We lha,.... ternyata alternatif naik motor ini , yang saya kira akan lebih cepat pun meleset. Dulu naik motor Bekasi_Jkt bisa ditempuh 1 jam, sekarang hampir 2 jam. Sampai rumah badan makin remek deh. hehehee.

Hari selanjutnya saya menyerah, bawa mobil ke kantor. Paginya lancar jaya, sampai kantor jam 7.15. Engga tau pulangnya nanti. Biasanya sih, kalau Jumat tol macet. Gapapa lah, besoknya Sabtu - Minggu libur, jadi saya bisa menebus waktu saya untuk anak-anak.

Jadi, em... sebaiklah ke kantor naik apa ya? :D