Kamis, 30 Mei 2013

Menikah bukanlah penjara

Ini.. postingan di FB sahabat saya :

Dengerin acara di Kompas TV "Sebuah nama sebuah cerita"di kantor sekarang. Bintangnya Happy Salma. Menarik mendengar perbincangannya tentang pernikahan dan pasangan."Dulu waktu saya mau nikah dengan suami, saya bilang nggak bisa ngurus rumah. Dia bilang. Saya nggak cari pembantu.. kok. Bagi saya pernikahan bukan penjara. Maka setelah menikahpun saya masih punya waktu untuk pergi sama teman2 cewek, tanpa dia ada. Kadang2 kalau saya pingin nginep ke rumah kakak saya ya nginep aja. Kami masih kayak orng pacaran aja. Suami bagi saya adalah teman hidup. Saya bgt menikmati keadaan sy skrng. dan menikah bukanlah penjara. ---pernikahan yang membebaskan dan tidak melekati satu sama lain memang hasilnya begitu kali ye? bagaiman dengan kalian teman2 yang menikah. Apakah sprt Happy yang Happy? 

Menikah bukanlah penjara. Tidak hanya sekedar untuk urusan pergi-pergi sendiri saja. More than that. 

Minggu, 26 Mei 2013

Daddy

71 tahun usia Daddy sekarang. Sudah "sepuh', tapi semangatnya masih luar biasa. Masih suka "prihatin" (terjemahan dalam Bahasa Indonesianya belum nemu :D). 

Mengingat masa kecil saya dulu. Meski bukan keluarga berkecukupan, tetapi Daddy selalu memberikan keyakinan kepada Mama bahwa kita pasti mampu. Contohnya, setiap mau membayar uang sekolah, pasti ada aja rejeki yang datang tiba-tiba, memberi pekerjaan sampingan utk Daddy. Jadi kami ber5 tidak pernah telat membayar sekolah. Urusan sekolah nomor satu untuk keluarga kami. Ga bisa sarapanpun yang penting sekolah hhehehee. Urusan tanggung jawab dan disiplin Daddy jagonya. Sebagai anak laki-laki tertua, Daddy menanggung sekolah adik-adiknya, termasuk untuk makan kami semua. Simbah kakung dan putri, serta bude kami yang invalid, tinggal bersama kami. Hebat sekali Daddy. Saya baru sadar sekarang, kalau Daddy dulu sering marah-marah, ya mungkin karena stress oleh keadaan kadangkala hehehehehee. Manusiawilah.

Untuk urusan kejujuran, dari kecil saya ditanamkan pengertian, untuk tidak mengambil uang/benda yang bukan hak kita. Bahkan menemukan uang di jalanpun, jangan sekali-kali diambil. Karena orang yang kehilangan itu akan mencari. Nah, jika kita mengambilnya, suatu saat kita akan membayar lebih dari yang kita ambil. 

Oya,, dari 5 bersaudara, saya paling kecil, jadi paling jarang dimarahin Daddy. Malah paling dimanja mungkin ya. Daddy mengajari saya Bahasa Inggris sejak kecil (kelas 3 SD). Tapi saatnya ulangan, badan saya kok anget, mungkin karena takut kalau salah.hahahha . Daddy kalau membuat pertanyaan nyecer dan nyambung terus. Jadi sekali salah, makin salah kelanjutannya. 

Disamping seorang guru bahasa Inggris,( SMA N 1 Wonosari, Universitas Kristen Imanuel-Yogya, IKIP Sanata Dharma-Yogya, Universitas Gajah Mada-Yogya), Daddy juga seorang Pelukis, Penulis (cerita anak dan drama radio di Sanggar Prathivi, Jakarta) dan seorang Dalang. Semuanya otodidak di dunia seninya. Dari budaya wayang, kita belajar ilmu kehidupan. Dan beruntung sekali, saya mendengarkan dongeng wayang dari mulut Daddy sendiri. Setiap hari, selesai belajar, kami duduk berdua. Mulai dari cerita sebuah kecubung, Sugriwo Subali, Rama Sinta dan seterusnya, cerita wayang ini menjadi cerita bersambung setiap hari. Kebajikan, kejujuran dan sifat satria saya dapatkan dari dongeng ini.

Selesai bercerita, saya tidur.Daddy memutar musik klasik pengantar tidur saya. Saat itu saya membayangkan berada di tengah-tengah orkestra itu, memainkan satu alat musiknya. Mungkin karena ini pula saya akhirnya terjun ke dunia musik. 



Kamis, 23 Mei 2013

Itu saja

Hidup itu penuh dengan pergolakan. Seseorang tidak akan berkembang jika tidak pernah mengalaminya. Benar? Pembelajaran tentang kehidupan mengalir melalui rasa sedih, terluka, kecewa, kehilangan, ketidakpuasan, dan sebagainya. Biasanya, jika sedang mengalami pergolakan dan situasi yang sangat tidak nyaman, seseorang cenderung untuk mencari pelarian, sayapun begitu. Dulu dan sekarang. 

Pergolakan dan konflik batin dalam hidup saya yang cukup hebat terjadi 4 tahun lalu, di luar kerikil2 kehidupan lainnya yang harus saya lewati tentu saja Akhirnya saya lalui meski waktu itu cukup membuat berat badan turun drastis.Saat itu saya tidak serta merta mengikuti keinginan batin yang ingin terbebas dari rasa tidak nyaman begitu saja. Tinggal dan berjalan bersama rasa tidak nyaman itu, bersama kesedihan, kekecewaan, kegamangan berbulan-bulan, yang bak rasanya seperti ratusan tahun. Setiap detik, setiap tarikan nafas diiringi tetesan air mata. 

Sekarang, saya bisa bersyukur sudah melewatinya karena saya punya orang-orang yang menguatkan, mengingatkan. Terutama Daddy yang selalu menularkan ilmu kehidupan untuk saya. Sekarang mata saya terbuka bahwa ternyata kejadian itu membuahkan dan menorehkan sejarah baru dalam hidup saya yang cukup manis. 

Berkaca dari hal tersebut, rasanya saya ingin mengingatkan kepada para sahabat, saudara yang sedang mengalami keterpurukan dan kebimbangan.  Cukuplah diam, jangan mengumbar rasa kemana-mana, alami saja yang memang harus dialami. Jalani saja yang memang seharusnya dijalani tanpa bertanya kapan akan berakhir. Tentu akan indah pada akhirnya. Itu saja.

Kamis, 16 Mei 2013

You're still you



Ini ngopi dari kapanlagi.com. Kalau dengerin si Josh nyanyi ini, rasanya gimanaaaa gituh..Anybody knows this song?... em. so touching :)
Through the darknessI can see your lightAnd you will always shineAnd I can feel your heart in mineYour face I've memorizedI idolize just you
I look up toEverything you areIn my eyes you do no wrongI've loved you for so longAnd after all is said and doneYou're still youAfter allYou're still you
You walk past meI can feel your painTime changes everythingOne truth always stays the sameYou're still youAfter allYou're still you
I look up toEverything you areIn my eyes you do no wrongAnd I believe in youAlthough you never asked me toI will remember youAnd what life put you through
And in this cruel and lonely worldI found one loveYou're still youAfter allYou're still you

Rabu, 15 Mei 2013

Sepenggal kisah menuju Melaka

Karena sebuah alasan, maka saya mendadak mengikuti jejak seorang sahabat ke KL. Berangkatlah saya tanggal 9 Mei 2013 yang lalu, dan kamipun bertemu di LCCT. Rencana awalnya kami akan bertemu di Melaka. Mereka terbang dari Solo, sampai di KL jam 12.00 waktu setempat lanjut menggunakan bus Transnational menuju Melaka. Sementara saya tiba di KL jam 14.00 waktu setempat dan lanjut ke Melaka jam 16.00. The power of mind memang keren. Dalam benak saya berpikir, mereka akan ketinggalan bus jam 14.00 sehingga kami bisa bersama-sama menuju Melaka. Dan tepat, mereka benar-benar ketinggalan. hahahahahaa.. keren kan?. Saya dijuluki miss bejowati (bejo dalam bahasa Indonesia diartikan "untung").

Pringgit-20130510-00492.jpg
Tiket bus Transnasional
Oya, saya agak kagok di bandara LCCT, ini kali pertama saya ke KL heehhee.. bandaranya tidak spt yang saya bayangkan. Semrawutt pol. Directionnya ga jelas, menurut saya :D. Akhirnya saya diam sejenak untuk mengamati, dan selanjutnya bergerak menuju lokasi bus-bus yang akan membawa saya ke Melaka. Kebetulan sekali temen saya sudah membelikan tiket busnya.

Tiba di Melaka, kami langsung jatuh cinta. Kota tua ini bersih dan tenang. Cocok untuk seusia kami ini barangkali hehehee. Kami menginap di Best Western Hotel. Konon di Melaka makanan khasnya adalah asam pedas. Sorenya kamipun langsung menyantap asam pedas yang memang manstab pwol... Pedes pedes pedes pedes

Bandar Melaka-20130509-00460.jpg
Melaka River

Bandar Melaka-20130510-00462.jpg
Pemandangan sungai Melaka dari lt 7 Best Western Hotel
Selesai makan, kami menyusuri sungai Melaka pada malam hari dengan menggunakan sebuah kapal. Kapal ini beroperasi sampai pukul 22.00. Suasana pada malam hari indah lho. Kanan kirinya banyak bangunan yang dihiasi dengan mural, dan satu lagi keunikan Melaka adalah lampu.

Yah, dimana-mana lampuuuuuuu. Pohon pun disorot lampu. Sepanjang sungai ini ada perkampungan dengan rumah aslinya. Kampung ini disebut Kampung Morten. Katanya bangunan ini tidak menggunakan paku-paku namun menggunakan pasak/kayu saja untuk menyambung tiap bagiannya.

Keesokan harinya kami menuju Telok Mas yaitu tempat tinggal salah satu saudara temen saya ini. Dari familinya ini, saya baru tau kenapa Melaka senang sekali dengan lampu. Bahkan kuburan juga dikasih lampu terang benderang. Alasannya adalah supaya masyarakat tidak takut pergi malam-malam. Heheheh sederhana sekali ya, tapi kelihatan kalo pemerintah ingin mengayomi warganya. Semua lampu dibayar negara.
IMG-20130510-00495.jpg
TBS yang keren hehehhee

Kami diantar ke Masjid terapung. Walaupun tidak boleh masuk karena dua diantara kita memakai celana pendek dan kaos tipis yang ketat hehehee.. namun kami cukup puas bisa foto2 di sebelah bangunan tersebut. Selanjutnya kami ke Famosa dan sekelilingnya. Puas mengililingi Melaka, kami menuju TBS ( Terminal Bersepadu Selatan) di KL.

Petaling-20130510-00503.jpg
Suasana di dalam  TBS
Kami tidak menaiki menara kembar yang terkenal itu. Pertama karena males, kedua karena "biasanya" tiket didapat sehari sebelumnya. Merasa belum memesan, kamipun juga males bertanya :D:D:D. Bagi saya KL tidak menarik. Hawanya seperti Jakarta. Di dalam Petronasnya cuma ada mall-mall. Saya memang tidak hobi belanja. Jadi mall bukan tempat yang pas untuk saya. emmm tepatnya kalau belanja di pasar sih xixixixixiixx.

Di Kl, kami menginap di Hotel Ibis. Bajindul tenan, saya dapat kamar paling atas.. lantai 12, sementara teman saya di lantai 11. Jadi kalau malam tidak hijrah antar kamar dan ngobrol sampai larut malam karena beda lantai, agak merinding juga jalan menuju lantai 12 nya. Sesampainya di kamar sih terasa nyaman walau sendirian.hikshiks.. :D (lebei... )

Bersambung saja ya.. ceritanya banyak, soalnya 4 hari 3 malam di KL. hehehee.. CU



Senin, 06 Mei 2013

Pergi sendiri

Pertanyaan yang sering terjadi jika kami pergi tanpa anak-anak adalah:

A: Cuti?
B: Iya..
A: Kemana?
B:  Ke KL
A:. lha terus anak2 gimana?
B: anak-anak sama bapaknya
A: kok bisa gitu, kok enak
B: makanya kalau mau enak, harus bisa gitu
A: aku engga bisa, aku ga tega
B: ya itu derita lo...

nyengir.com