Selasa, 30 Juli 2013

Lorong waktu

berjalan sendiri di lorong waktu ini. tidak ada satu pun bisa dijadikan tempat untuk bersandar. sebab kehidupan ini adalah kehidupanku sendiri. tak sepantasnya memang mengandalkan dan meletakkan semua yang dirasa dan dialami kepada orang lain. untuk semua hal di kehidupan ini, tak kan pernah ada orang lain yang bisa memutuskan, membantu ataupun mengambil alih. kepahitan, kebahagiaan, tangisan, canda tawa berakhir sudah saat mata tertutup untuk selamanya, sampai jiwa kembali ke haribaan pertiwi, menyatu dengan semesta ini.

*rest in peace, my friend


Senin, 29 Juli 2013

Keputusan Sekar

Sekar kembali dihadapkan pada keputusan resign atau tidak. Suami memaksa untuk resign. Menurutnya, istri itu ya di rumah. Pakai daster. Pekerjaannya adalah mengurus anak-anak dan suami. Sebagai wanita dengan pendidikan S2, cantik pula, Sekar butuh untuk mengaktualisasikan dirinya. Celotehan-celotehan suaminya terkadang membuat kata hatinya berontak. " wah besok kalau mama sudah resign, tiap aku mau berangkat kerja, sepatu ini pasti sudah dilap, sudah disiapin juga kaos kakinya." Apakah sekedar mengelap sepatu adalah tugas wajib seorang istri? Apakah itu bentuk suatu kesetiaan?

Sekar juga butuh bersosialisasi. Suami kembali mengkayalkan istri idaman menurut gambarannya. Celotehan lainnya seperti, "Mama, nanti kalau udah resign, ndak perlu ada internet, mama ndak perlu pakai tab, bb. Pengeluaran lebih irit". Huh, pemenjaraan secara halus, Sekar membantah dalam hati. Namun, Sekar memilih diam.

Mengurus anak-anak, apakah murni tugas seorang istri? Menemani bermain, sekedar mendengarkan cerita anak-anak. Membantu mengerjakan PR? Anak ya anaknya berdua, wong situ jg bapaknya kok, dalam hati Sekar bergumam.

Terkadang suaminya juga mengeluhkan kebutuhan hidup yang makin naik, sementara penghasilan tetap saja. Keluhan hanya sebatas keluhan tanpa solusi apapun. Sebagai laki-laki dia terlalu pasrah dengan kehidupan ini. Terlalu apatis. Sekar memutar otak demi mencukupkan kebutuhan hidup. Berbekal S2 di bidang public relation, Sekar mengajar di sebuah lembaga pendidikan sepulang dia bekerja kantoran dan juga di hari Sabtu.

Terkadang dia merasa tidak fair atas peran ini. Tugas suami hanya mencari uang saja. Itupun setengah penghasilan Sekar. Titik. Jika kurang, itu urusan Sekar, tugas istri untuk mencukupkannya. Suami tutup mata untuk urusan lainnya. Namun demi untuk bisa mengaktualisasikan diri, Sekar berusaha menjalankan peran-peran itu sebaik mungkin, tanpa mengeluh. Dia harus bisa melakukannya.

Dulu RA Kartini berontak atas ketidak-adilan, menjunjung keseteraan gender, tapi akhirnya menyerah. Rela menjadi istri kedua dan itupun dijodohkan. Sekar adalah RA Kartini jaman modern ini.  Seorang ibu akan melakukan apapun, termasuk mengesampingkan kebahagiaannya sendiri, demi anak-anaknya. Yah, Sekar tetap menjadi istri suaminya, walau entah dimana rasa cinta kepada suaminya sekarang. Yang penting, anak-anak masih mempunyai ayah dan ibu komplit.





Selasa, 23 Juli 2013

Si Nona

Entah dipandang sebagai apa Nona ini, kok mereka sungkan terhadap Nona. Justru dgn rasa sungkan mereka itu, sebenernya membuat Nona salah tingkah. Atau karena senioritas? Lho, pekerjaan ya pekerjaan saja, ndak papa kok Nona dimintai tolong. Justru ini membuat Nona beteh. Atau Nona galak, judes ya???? emm.... mungkin demikian.

Nona tau, sebenarnya pekerjaan itu menyenangkan dan pas buatnya. Tapi karena energi Nona tidak seluruhnya bisa tersalurkan di tempat itu, membuat Nona menjadi cuek. Nona menyadari itu. 4 th silam, posisi itu cukup dinamis. Sibuk is fun. Nona biasa mengurus semuanya sendiri, di kantor yang dulu dia bekerja. Sebentar.. atau mungkin sebenarnya Nona sudah tidak bisa dipercaya lagi di kantor sekarang?. Tapi kenapa Nona masih harus di situ?.

Nona menengok kantor sebelah. Aroma kedinamisan terpancar di situ. Nona rindu kesibukan. Senin - Jumat, terpasung dalam tempat itu, yang merupakan penjara emas. Posisi enak, nyaman, tp less job.Pekerjaan yang itu-itu  saja. Nona merasa posisi itu cuma seperti operator dan receptionist saja.Otak menjadi tumpul. Ndak menantang. Kebosanan tingkat dewa. Mau mundur, ndak boleh. Mau bergerak, nunggu hari Sabtu dan Minggu.

Menuruti kata hati ndak mungkin dilakukan, sebab Nona tidak hidup sendiri. Tapi sendiri. Sendiri tapi tidak hidup sendiri. Keterikatan dan tanggung jawab  yang membuat menjadi tidak sendiri. Tapi Nona sendiri. Mulai sekarang dan seterusnya Nona sendiri. Sendiri bersama rasa sendiri, tapi bukan kesepian. Sendiri saja.




Kamis, 18 Juli 2013

I want you to stay

All along it was a fever
A cold sweat hot-headed believer
I threw my hands in the air I said show me something
He said, if you dare come a little closer

Round and around and around and around we go
Ohhh now tell me now tell me now tell me now you know

Not really sure how to feel about it
Something in the way you move
Makes me feel like I can't live without you
It takes me all the way
I want you to stay

It's not much of a life you're living
It's not just something you take, it's given
Round and around and around and around we go
Ohhh now tell me now tell me now tell me now you know

Not really sure how to feel about it
Something in the way you move
Makes me feel like I can't live without you
It takes me all the way
I want you to stay

Ohhh the reason I hold on
Ohhh cause I need this hole gone
Funny you're the broken one but i'm the only one who needed saving
Cause when you never see the lights it's hard to know which one of us is caving

Not really sure how to feel about it
Something in the way you move
Makes me feel like I can't live without you
It takes me all the way
I want you to stay, stay
I want you to stay, ohhh

Obrolan-Bercandaan

Saya teringat obrolan dengan beberapa teman saya beberapa bulan yang lalu. Kebetulan kami perempuan semua. Ceritanya,  berdasarkan sebuah berita di surat kabar. Intinya, kenapa wanita cantik mau dijadikan istri kedua atau ketiga.

Setelah kami analisa.. haiyah.. ternyata jadi istri kedua/ketiga itu enak. Ini analisa kenthir2an..
1. Istri pertama pasti ikut menderita dlm perjuangan suami, turut merintis, nah kalo istri kedua, ketemunya suami udah sukses
2. Istri kedua ketemunya pasti tidak setiap hari, ga harus meladeni. Jarang berantem kan kalau jarang ketemu. Jadi, manissss terus.
3. Duit bulanan terus dikasih dong, rutin
4. Rumah, mobil berikut dana ke salon sudah pasti disediain. Rumah jgn di perumahan, tetangga pasti reseh.     Apartemen pastinya.
5. Kalau suami sakit, yg merawat istri tua

Lho.. iya kan? Istri kedua terima enaknya. Hahahha.. hussss... ngawurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Oooo.. jadi pantes saja wanita-wanita cantik yg ga mau bersusah payah, mau-mau saja dijadikan istri kedua, ketiga, keempat, kelima dan seterusnya.

Obrolan cukup sampai di situ. Selanjutnya adalah mengkhayal mau jalan-jalan ke mana lagi. Kami, ber 4.






Minggu, 14 Juli 2013

Menunggu waktu berbuka puasa

Foto: Alhamdulillah,akhirnya selesai juga konsert Etude musik....
Lucu-lucu kan

Lihat anak-anak ini lucu kan? Yang baju kuning bontot saya. Mereka memainkan ansamble lagu Twinkle2 Little Star diiringi gitar dan keyboard.

Selain ansamble biola, ada solo biola, keyboard dan nyanyi tentunya. Anak-anak ini semua ceria, itulah efek berlatih musik. Dengan berlatih musik anak-anak lebih gampang bersosialisasi-ini menurut sebuah penelitian. Tapi saya setuju.

Dengan adanya kelas repertoar musik ini ( main di outdoor), yang paling berkesan adalah melihat para orangtua seneng dan bangga melihat anak-anak berani tampil ke depan dilihat khalayak umum.

Anak-anak yang tidak ikut les pun memenuhi kursi-kursi yang tersedia. Tentunya dengan aktifitas ini, nantinya mereka diharapkan turut belajar musik. Tiga bulan sekali acara semacam ini akan terus diadakan untuk mengasah keterampilan performance dan sekaligus ajang promosi.

Ide acara ini adalah selain untuk menggembleng mental para siswa tapi juga sekaligus untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa. Acara makin seru, karena kami membagi beberapa doorprize. :)



Selasa, 02 Juli 2013

Cerita tentang pagi ini

IMG-20130703-00742.jpg
Commet
BBM naik. Tarif bus naik, harga sembako naik. Apa-apa naik. Yang turun adalah tiket commuter line jabodetabek. Tarif semula Rp. 8.500,-, sekarang hanya Rp. 3.000,- saja untuk tujuan saya, stasiun Bekasi - sta Karet. Saya membeli Commet (commuter electronic ticket ) yang bisa diisi ulang. Biar ga ngantri kalau pas pengen naik kereta. Irit waktu sedikit. Tiket Commet ini seharga Rp. 50.000,- ( Rp.20.000,- harga kartu dan Rp.30.000,- adalah saldo saya).

Tapi....... dengan turunnya tiket kereta commuter line ini, yang tadinya penumpangnya penuh menjadi semakin puenuh. 

Pagi ini, dari Bekasi naik kereta jam 6.12. Berdiri tentunya (bangga neh hehehe.. ). Masih lumayan nyaman karena dari Bekasi. Setelah itu Kranji, Klender, Cakung... penumpang bertambah. Alhasil saya terdorong makin ke dalam.

IMG-20130703-00740.jpg
gerbong yang penuh dengan penumpang
Tiba di stasiun Manggarai, badan kecil ini tidak bisa masuk ke kereta tujuan Sudirman-Tn Abang. Duduk-duduk dulu menunggu kereta selanjutnya sembari meluruskan kaki sambil melihat orang hilir-mudik, lalu-lalang, ada yang berlari-lari takut telat sampai kantor mungkin. Sehingga saya sampai kantor jam 9 :D:D:D::D

Di gambar ini masih lumayan, pintu masih bisa tertutup. Di beberapa gerbong lain, kereta AC ini tidak bisa ditutup saking berjubelnya penumpang yang memaksa naik agar tidak terlambat sampai kantor sehingga mengesampingkan keselamatan diri.