Sabtu, 26 April 2014

Kebebasan

Belum genap satu bulan saya menghirup udara kebebasan. Kebebasan dari rutinitas dunia perkantoran yang sudah saya jalani selama 14 tahun 8 bulan. ehemm..

Aktifitas ternyata semakin padat dan saya rasakan hidup menjadi lebih dinamis. Kalau dulu bangun subuh, yoga,  lalu buru-buru mandi dan mengejar kereta, berhimpitan di kereta atau bersumpah serapah di jalan tol kemudian sampai kantorpun setengah hati mengerjakan tugas-tugas kantor, pulang malam masih berjibaku dengan padatnya kendaraan atau padatnnya kereta api.

Sekarang, bangun subuh, yoga, antar anak-anak sekolah, mengajar yoga, istirahat sebentar lalu jemput sekolah, sempat tidur siang sebentar hehehe... sepedaan sore, mengajar musik, nemenin belajar dan seterusnya. Jika ada kebutuhan tertentu, maka acara menjemput sekolah saya oper ke jemputan sekolahnya. Inilah gunanya tetap berhubungan baik dengan mereka.  Dan, saya tidak perlu sungkan mengajukan cuti ke atasan untuk segala keperluan tersebut karena semuanya bisa saya atur sesuai kebutuhan, kepentingan dan kemauan saya.

Saya sadar rasa capek juga ada dengan aktifitas yang padat ini, tapi bukan berarti saya menginginkan kembali bekerja kantoran. Capek ini tidak bisa dibandingkan dengan capek ngantor.Jika kemudian ada yang bertanya, enak mana: kerja kantor apa kerja di rumah?.hemmm.. it's not apple to apple.

Saya tidak akan bermimpi bekerja pada orang. Saya bermimpi mempekerjakan orang lebih banyak lagi.
Apakah terlalu muluk mimpi saya?