Kamis, 26 Maret 2015

Ibu

Ibu, adalah orang pertama yg memberi ijin dan restu saat mau berangkat kerja di Jakarta. Diiringi doa yang tulus semoga anaknya mendapatkan kelancaran dalam bekerja, sukses dan mandiri.

Ibu, adalah orang pertama yang memberi ijin dan restu saat anaknya mau melangkah ke pelaminan. Dengan segudang doa, semoga pilihan anaknya tidak salah. Semoga bahagia selalu.

Ibu, adalah orang pertama yang memberi ijin dan restu saat anaknya ingin resign dari pekerjaannya. Dengan segudang doa srmoga anaknya mampu menjadi ibu yang sabar mendampingi anak2nya, tetap menjadi wanita yang mandiri yang tdk bergantung pada suami dan diberi kelancaran rejeki.

Ibu, semua doamu terkabul, maka kau sudah dengan ikhlas menghadap sang Khalik. Hanya aku, anakmu yang belum sanggup bagaimana mengurai rasa rindu padamu.

Rabu, 25 Maret 2015

mother how are you tiday

Mother how are you today
Here is a note from your daughter
With me everything is ok
Mother how are you today

Mother don't worry i'm fine
Promise to see you this summer
This time will be no delay
Mother how are you today

Senin, 23 Maret 2015

15 Maret 2015

Minggu, 15 Maret 2015 pk 06.30

"Halo yangti, sakit ya?.

Suara di seberang sana " Iya, Mama ki ra tau nok nganti muntah 3 kali, diare 3 kali". (mama ga pernah sakit sampai muntah 3 kali dan diare 3 kali)

"Yangti istirahat, maem dijaga, dikurangi jalan-jalannya ya.. terutama diistirahatkan pikirannnya"



pk 07.00

"papa, yangti lagi sakit tuh, nanti kalau papa ke sana bawain buah. Sempetin ke sana soalnya Senin papa pulang kan"

"lha kemaren yangti ga kenapa-napa tuh. Sabtu pagi sama aku nyari ulat bulu di tanamannya yangti. Trus kita jalan berdua nyari daun sirsak"

"ya itu kemaren pa, tp sekarang yangti lg ga enak badan"

"oh,, oke"



pk. 12.00

jemput si kaka yang habis kemping sejak hari sabtu. Saat mengantar kemping, kita janjian kalau jemputnya di parkiran belakang. Minggu itu saya mau parkir di parkiran belakang tapi penuh lalu disuruh ke parkiran depan. Saya tau pasti si kaka jalan ke parkiran belakang. Dan benar, melihat saya tidak ada di parkiran belakang dia jalan ke parkiran depan yang lumayan jauh. Bawaannya ditinggal di parkiran belakang. Padahal saya sudah menjagai di bawah kok ya ga nemu, melihat sekian banyak siswa pakai baju seragam pramuka. Si adik tidur, saya tinggal di mobil. Alhasil dua-duanya ngambek. Sudah dijelaskan tetep saja ngambek. Akhirnya daripada saya marah-marah, di perjalanan pulang saya membiarkan anak saya diam karena ngambek, dan sayapun juga terdiam. Kira-kira pk 13.15 tepat di depan sebuah bank, ada bisikan dalam hati saya mengatakan "ibu wis sedo, sedane apik, alus, kae lagi lenggahan" (ibu sudah berpulang, meninggalnya halus, itu sedang duduk). Saya kaget, dihalau oleh pikiran saya yang mengatakan, :ah masak, apa itu tadi".



13.30 tiba di rumah. ngurusin dua anak yang lagi ngambek. Nyuapin kaka dan adik, istirahat sebentar, trus si kaka minta dipijitin. Setelah itu mereka tidur. Saya ikut merebahkan diri tapi tidak bisa tdur.



13.55 suami sampai di rumah yangti dengan membawa tentangan buah. Niatnya mau memberikan oleh-oleh buah kepada yangti. Mencari yangti di kamar tidak ada, lalu mencari di ruang tamu dan mengetahui yangti sedang duduk dengan badan yang dingin dan lemas. Detak nadi sudah tidak ada.



14.04 kakak yang tinggal serumah dengan saya mengetuk pintu kamar, dan memberi kamar bahwa mama sudah berpulang. Saat itu jawaban saya " Lho, benar to itu tadi".. saya bertanya pada suara hati itu.



Sunday, March 15, is marked with a loss of one of the world's inhabitants. It is my beloved mother that serves as a departing constituent by her leaving this world of sorrow and tears in order to return to the Kingdom of everlastingness. She died of none deserving such common calling as incurable illness. Indeed there is none to answer or this deprivation of one's life.



Rest in peace mother, I love you.....