Sabtu lalu saya ke pemakaman Pondok Rangon, ada seorang teman gereja meninggal dunia. Kami berempat dari lingkungan mengurus pemberangkatan jenasah sampai ke pemakaman. Keluarganya beragama Kristen dan tidak tau tata cara upacara pemakaman secara Katolik. Saya pun sebenernya tidak tau. Untung saya hanya bertugas mengawal lagu-lagu saja. Teman saya, mba Tety yang sibuk mengurus kebutuhan ibadat, bunga, dupa, dan sebagainya.

Memandang liang kubur, jenasah menyatu dengan tanah, sesingkat ini perjalanan kita di dunia. Manusia punya arti jika dia bisa berkarya untuk sesama dan semesta ini.
Semua pencapaian di dunia akan berakhir sama, dalam liang kubur. Seberapa banyak kekayaannya, setinggi apapun jabatannya, seluas apa lahan yang dimilikinya, agama apapun yang dia anut, semua sama, terbaring dalam ukuran 2x3.
Di pemakaman itu, blognya terbagi-bagi. Ada blok pemakaman beragama Kristen, Islam, Katolik. Hehehe.. yang meninggal sih sama saja. Meninggal, titik. Pengkotak-kotakan itu hanya diperlukan bagi si pengunjung untuk mengeksistensikan ke'aku'annya.