Minggu, 05 Agustus 2012

Meneh...

Siang itu, saya kedatangan tamu. Ceritanya, dia mau belajar main keyboard. Cerita mengalir, ngalor-ngidul. Yang membuat ngobrolnya jadi asyik, antara lain karena si bapak ini adalah orang Jogja dan suka berwirausaha. Saya selalu senang mendengar kisah seorang pengusaha. Bagaimana dia mulai merintisnya yang awalnya hanya di rumah, hingga akhirnya sekarang memiliki 60 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Kerawang, Bangka Belitung dan Palangkaraya. Itu belum termasuk bisnis yang lain yaitu cafe dan mini resto. Bapak ini dulunya seorang dosen. Masa dimana dia menentukan hendak 100% nyemplung di bisnisnya memang butuh waktu. Sama seperti bos besar saya, dulu seorang guru. Sekarang raja media. Akhinya orang-orang itu bisa bersyukur  bahwa mereka telah menentukan langkahnya. Titik balik kehidupannya. Saya kapan ya ? hehehe

Saya termasuk beruntung, karena saya mempunyai beberapa teman dekat yang merupakan pengusaha. Dari mereka, wacana saya bertambah. Dari mereka keyakinan saya meninggi. Dari mereka saya belajar tentang kegagalan. Bisa menjadi kaca bagi saya untuk berpikir. Herannya ya, sampai sekarang saya masih stagnan di tempat. Ya ampunnnnn....

Oiya, dari ngobrol-ngobrol tadi akhirnya si Bapak ini belajar menyanyi dengan saya. Harusnya 30 menit per sesi, tapi dia ambil satu jam. Kelas keyboard tetap dia ambil. Saya grogi ngajari seorang direktur. hihihihi
Karena saya sudah nyemplung di dunia mengajar, ya saya lakoni saja. Malah saya masih punya cita-cita untuk mengajar di bidang lain. Kelak saya ingin fokus di bidang mengajar dan menulis saja.

Cita-cita meneh, pikiran meneh. wuuuuuuuu :)

4 komentar:

  1. wuuuuu :)

    aku y gelem diajari main keyboard temennya kk sepupu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha keyboard di atas lemari masih nangkring di tempatnya ntuh?

      Hapus
  2. aku setuju. menulis dan mengajar. rasanya hanya dua itu yang mencerahkan. ngemeng-ngenmeng kita les ke temen kakak sepupu yuk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh ini siapa lagi ya? aku tau satu orang saja si dede sepupunya temenku...

      Hapus