Rabu, 21 November 2012

Pengalaman Dari Gereja Lain

Minggu lalu saya ke gereja di daerah Jakarta Timur. Ini memang bukan paroki saya. Iseng-iseng saja ke sana. Gereja nya bagus dan ber AC.


Kami datang telat , sudah bacaan Injil hehhee.. Lalu homili pastur. Saya kok merasakan suasana tegang di dalam gereja yang menurut saya seharusnya bernuansa tenang, teduh, dan "ngayomi".Muka-muka pengisi paduan suara juga tegang. Ini bisa saya amati dengan jelas karena saya datang telat dan duduk di balkon yang berdekatan dengan paduan suara.

Jujur homili nya pastur tidak menarik, dan tiba-tiba dia menghentikan homilinya dengan kalimat "saya tidak bisa melanjutkan kotbah karena ada suara anak-anak". blaik... jd ini ternyata yang bikin tegang. Padahal menurut saya suara anak2 itu tidaklah terlalu berisik. Jika umat mau dengan sadar mendengarkan homili, rasanya tidak akan terganggu dengan suara anak-anak itu. Jika pastur mau dengan sadar saat homili tentunya suara anak itu juga tidak mengganggu. Saya sendiri malah ga sadar kalau ada suara anak-anak sedang bercanda kecil. Anak-anak itu kira-kira yang berumur 2-4 tahunan.

Dari nada bicaranya, saya tidak merasakan pancaran kasih dari seorang rohaniwan.Lho-lho, wah,, saya mengahimi, maaf ya pastur.

Setelah misa selesai, ada info-info tentang pastur yang bersangkutan. Biasanya, menurut mereka, jika ada yang terlambat, umat itu dipersilahkan pulang. Pernah juga misa diulangi dari awal karena ada yang datang terlambat. :D

Kapok?????


Tidak ada komentar:

Posting Komentar