Rabu, 15 Mei 2013

Sepenggal kisah menuju Melaka

Karena sebuah alasan, maka saya mendadak mengikuti jejak seorang sahabat ke KL. Berangkatlah saya tanggal 9 Mei 2013 yang lalu, dan kamipun bertemu di LCCT. Rencana awalnya kami akan bertemu di Melaka. Mereka terbang dari Solo, sampai di KL jam 12.00 waktu setempat lanjut menggunakan bus Transnational menuju Melaka. Sementara saya tiba di KL jam 14.00 waktu setempat dan lanjut ke Melaka jam 16.00. The power of mind memang keren. Dalam benak saya berpikir, mereka akan ketinggalan bus jam 14.00 sehingga kami bisa bersama-sama menuju Melaka. Dan tepat, mereka benar-benar ketinggalan. hahahahahaa.. keren kan?. Saya dijuluki miss bejowati (bejo dalam bahasa Indonesia diartikan "untung").

Pringgit-20130510-00492.jpg
Tiket bus Transnasional
Oya, saya agak kagok di bandara LCCT, ini kali pertama saya ke KL heehhee.. bandaranya tidak spt yang saya bayangkan. Semrawutt pol. Directionnya ga jelas, menurut saya :D. Akhirnya saya diam sejenak untuk mengamati, dan selanjutnya bergerak menuju lokasi bus-bus yang akan membawa saya ke Melaka. Kebetulan sekali temen saya sudah membelikan tiket busnya.

Tiba di Melaka, kami langsung jatuh cinta. Kota tua ini bersih dan tenang. Cocok untuk seusia kami ini barangkali hehehee. Kami menginap di Best Western Hotel. Konon di Melaka makanan khasnya adalah asam pedas. Sorenya kamipun langsung menyantap asam pedas yang memang manstab pwol... Pedes pedes pedes pedes

Bandar Melaka-20130509-00460.jpg
Melaka River

Bandar Melaka-20130510-00462.jpg
Pemandangan sungai Melaka dari lt 7 Best Western Hotel
Selesai makan, kami menyusuri sungai Melaka pada malam hari dengan menggunakan sebuah kapal. Kapal ini beroperasi sampai pukul 22.00. Suasana pada malam hari indah lho. Kanan kirinya banyak bangunan yang dihiasi dengan mural, dan satu lagi keunikan Melaka adalah lampu.

Yah, dimana-mana lampuuuuuuu. Pohon pun disorot lampu. Sepanjang sungai ini ada perkampungan dengan rumah aslinya. Kampung ini disebut Kampung Morten. Katanya bangunan ini tidak menggunakan paku-paku namun menggunakan pasak/kayu saja untuk menyambung tiap bagiannya.

Keesokan harinya kami menuju Telok Mas yaitu tempat tinggal salah satu saudara temen saya ini. Dari familinya ini, saya baru tau kenapa Melaka senang sekali dengan lampu. Bahkan kuburan juga dikasih lampu terang benderang. Alasannya adalah supaya masyarakat tidak takut pergi malam-malam. Heheheh sederhana sekali ya, tapi kelihatan kalo pemerintah ingin mengayomi warganya. Semua lampu dibayar negara.
IMG-20130510-00495.jpg
TBS yang keren hehehhee

Kami diantar ke Masjid terapung. Walaupun tidak boleh masuk karena dua diantara kita memakai celana pendek dan kaos tipis yang ketat hehehee.. namun kami cukup puas bisa foto2 di sebelah bangunan tersebut. Selanjutnya kami ke Famosa dan sekelilingnya. Puas mengililingi Melaka, kami menuju TBS ( Terminal Bersepadu Selatan) di KL.

Petaling-20130510-00503.jpg
Suasana di dalam  TBS
Kami tidak menaiki menara kembar yang terkenal itu. Pertama karena males, kedua karena "biasanya" tiket didapat sehari sebelumnya. Merasa belum memesan, kamipun juga males bertanya :D:D:D. Bagi saya KL tidak menarik. Hawanya seperti Jakarta. Di dalam Petronasnya cuma ada mall-mall. Saya memang tidak hobi belanja. Jadi mall bukan tempat yang pas untuk saya. emmm tepatnya kalau belanja di pasar sih xixixixixiixx.

Di Kl, kami menginap di Hotel Ibis. Bajindul tenan, saya dapat kamar paling atas.. lantai 12, sementara teman saya di lantai 11. Jadi kalau malam tidak hijrah antar kamar dan ngobrol sampai larut malam karena beda lantai, agak merinding juga jalan menuju lantai 12 nya. Sesampainya di kamar sih terasa nyaman walau sendirian.hikshiks.. :D (lebei... )

Bersambung saja ya.. ceritanya banyak, soalnya 4 hari 3 malam di KL. hehehee.. CU



Tidak ada komentar:

Posting Komentar