Selasa, 18 Maret 2014

Everything happens for a reason

Everything happens for a reason.

Selama 5 hari, saya belajar yoga di Bandung. Tidak hanya sekedar belajar yoga sebagai sebuah bentuk olahraga/senam, tapi juga belajar tentang spiritualisme, filosofi yang terkandung di dalamnya. Master saya (saya senang menyebutnya master, karena memang dia master banget di bidang ini), bicara bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Semua sudah diatur, digariskan sedemikian rupa, sehingga kita tinggal menjalaninya saja.

Beberapa tahun yang lalupun, tidak ada dalam pikiran saya, bercita-cita menjadi seorang guru yoga, juga bercita-cita mempunyai sekolah musik. Semua terjadi begitu saja. Sepertinya "sesuatu di sana" memanggil-manggil saya untuk melakukan ini, sekarang. 

Kalau saya sudah berada pada pencapaian sekarang ini, secara emosi, mental, spiritual, jasmani dan rohani, itu karena saya telah melewati masa lalu saya. Maka saat ini saya berterimakasih kepada masa lalu saya, kepada masa kecil saya yang harus bepindah-pindah kontrakan karena orangtua belum punya rumah sendiri, berterimakasih kepada orang-orang yang pernah membuat saya marah, sedih, kecewa, iri dan sebagainya. Juga berterimakasih kepada orang yang pernah mencintai dan saya cintai, terima kasih kepada guru yang pernah mendidik saya, guru akademis maupun guru alam. Semuuanyaaaa tak bisa saya sebut satu per satu.... 

Kemaren, saya merasakan de javu. Seolah-olah saya pernah mengalami hal ini. Saya tau master saya akan bicara tentang A setelah bicara mengenai B. Dan.. benar. Berarti, jalan ini memang harus saya lewati. Berarti memang keputusan ini bukan semata-mata "saya" yang membuat. "Sesuatu" di sana menanti saya. Berarti memang semua yang telah saya lalui membawa saya pada saat ini. Ke-Kini-an ini. Semesta begitu luar biasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar