Rabu, 19 Maret 2014

Kita adalah apa yang kita miliki


Untuk memahami hubungan, perlu ada kesadaran yang pasif, yang tidak menghancurkan hubungan. Sebaliknya, kesadaran itu membuat hubungan menjadi jauh lebih vital, jauh lebih bermakna. 

Lalu di dalam hubungan itu ada kemungkinan bagi kasih sayang sejati: terdapat kehangatan, rasa dekat, yang bukan sekadar sentimen atau rasa-tubuh. Dan kalau kita dapat mendekati secara itu, atau berada dalam hubungan terhadap segala sesuatu, maka masalah-masalah kita dapat teratasi dengan mudah -- masalah harta benda, masalah milik.

Oleh karena kita adalah apa yang kita miliki. Orang yang memiliki uang adalah uang itu. Orang yang melihat dirinya dalam harta bendanya adalah harta benda itu, atau rumah, atau perabot. Begitu pula dengan gagasan, dengan tokoh; dan bila terdapat kepemilikan, tidak ada hubungan.

Tetapi kebanyakan dari kita memiliki oleh karena kita tidak punya yang lain jika kita tidak memiliki. Kita adalah kulit yang hampa bila kita tidak memiliki, bila kita tidak mengisi hidup kita dengan perabot, dengan musik, dengan pengetahuan, dengan ini-itu. Dan kulit itu membuat banyak gaduh, dan kegaduhan itu kita sebut hidup; dan kita merasa puas dengan semua itu.

Dan bila terdapat gangguan, bila semua itu meninggalkan kita, lalu terdapat kesedihan, oleh karena pada saat itu Anda tiba-tiba menyadari diri Anda seperti apa adanya -- sebuah kulit hampa, tidak punya banyak makna.

Jadi, menyadari seluruh isi hubungan adalah tindakan; dan dari tindakan itu ada kemungkinan bagi hubungan yang sejati, ada kemungkinan untuk menemukan kedalamannya yang besar, maknanya yang besar, dan mengetahui apa itu cinta.

J Krishnamurti
Buku Kehidupan: Hubungan
18 Maret



diambil dari https://www.facebook.com/hudoyo?fref=nf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar