Selasa, 15 Mei 2012

Sebuah kostum


Karena sudah telat, saya tidak dapat tempat duduk di kereta. Saya memilih berdiri di pojokan di depan 4 orang wanita. Pas yang berada di depan saya adalah wanita berjilbab. Begitu juga yang berdiri di sebelah saya.

Pagi itu kostum saya sangat brukut yaitu celana panjang, jaket, dan tentu saya kerudung yang sangat rapat menutup kepala saya. Sebenarnya saya bukan seorang muslim. Saya beragama nasrani.
Karena mempunyai sakit kanker dan menjani kemoterapi, rambut saya menjadi rontok. Untuk menutupinya, saya memakai kerudung

4 orang di depan saya, dua diantaranya memejamkan mata. Saya sendiri sibuk menerima telp dari salah seorang kerabat yang mengabarkan bahwa keponakan saya terjatuh. Saking kagetnya saya latah berseru "ya tuhan yesus". Kontan 4 orang di depan saya melotot, ibu berjilbab di samping saya langsung menoleh dgn kerasnya Mungkin dalam hati mereka bilang, ini muslim kok latahnya "ya tuhan yesus".

Belum lagi kalo terkadang saya memakai rok pendek, tapi tetap mengenakan kerudung andalan saya. Tatapan mata yang aneh dan sedikit cibiran di mulut sudah biasa saya rasakan. Untuk kasus ini, saya menerka -nerka, kira-kira yang ada di benak mereka begini" ini pakai jilbab kok ga niat, atas rapet, bawah seksi". hhehehe. Andai mereka benar-benar bertanya kepada saya, tentu akan saya jawab "sebenarnya memang saya engga niat begini". :D

Begitu juga saat saya memasuki gereja dengan kostum ini. Tatapan mata menghakimi dan mencibir, sudah sering saya rasakan. Ya sudahlah, saya tidak harus bercerita kepada mereka mengapa saya memakai ini semua.

(ini cerita seorang teman yang saya tuliskan di blog ini)

Dari sebuah kostum, muncul perngkotak-kotakan manusia. Apakah alam semesta melihat perbedaan kostum? Tidak bukan? Alam semesta membuka tangannya lebar-lebar kepada umat manusia tanpa terkecuali. Mengapa perlu ada perdebatan karena perbedaan kostum?



3 komentar:

  1. kalau sudah nilai...sebuah obyek hanyalah obyek. bukan begitu haneeee....

    BalasHapus
  2. yak.. semua tadi manifestasi pikiran ...

    BalasHapus
  3. hehe susah, lha default-e langsung pelabelan temennya kk sepupu :D

    BalasHapus