Kamis, 17 Mei 2012

Doa

Doa itu bagaikan darah yang menghidupi seluruh tubuh. Doa tidak bisa dipisahkan dari gerak kehidupan umat manusia. Sadar atau tidak, manusia punya hasrat untuk menyentuh Realitas Terakhir. Dari sanalah ia berasal, di sanalah akar dan pusat hidupnya, ke sana juga ia akan kembali. Itulah mengapa manusia berdoa.

Orang punya berbagai kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Ia membutuhkan kesehatan, keberhasilan, relasi yang baik, rasa aman dan terlindungi, dan sterusnya. Melalui doa, orang berharap mendapatkan apa yang dibutuhkan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Kadang orang berdoa memohon sesuatu dan permohonannya dikabulkan dengan segera, ada yang harus menunggu lama baru dikabulkan. Ada juga yang tidak dikabulkan, meskipun orang sudah berdoa tak kungjung putus.

Doa bukan hanya ditujukan supaya orang mendapatkan sesuatu yang khusus untuk bertahan hidup. Lebih jauh lagi, doa merupakan perjumpaan dengan Realitas Terakhir itu sendiri. Relitas ini dalam tradisi teisme disebut Allah atau Tuhan. *1

Berdoa dengan iman berarti berpusat pada tuhan, bukan pada aku. Ini yang disebut berserah dan ikhlas menerima apapun yang terjadi pada kita.

Dalam keadaan apapun Anda, resah, galau, takut, marah, diamlah dalam doa, anda tidak perlu lagi bertutur kata yang berpusat  pada aku, pada yang aku mau, yang aku inginkan, dan yang menurut pikiranku. Diamlah dan keheningan itu sendiri adalah doa.

**TItik Hening Meditasi--Johanes Sudrijanta, SJ




4 komentar:

  1. aku copy paste ya haneee....bagusss ....kamu ngetik atau dapat ringkasannya sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehhe silahkan.. ngetik.. trus meringkas di bawahnya itu.. hehehhe

      Hapus
  2. i believe thats good things come for those who wait

    BalasHapus