Minggu, 15 April 2012

Cacar air

Wah, rasanya lama sekali tidak menulis. Dalam dua minggu ini, sibuk dengan penyakit cacar air. Pernahkah anda mengalaminya? Konon, kata orang-orang, kalau sudah pernah terkena penyakit ini, maka tidak akan lagi mengalami untuk kedua kalinya.

Ternyata, teori ini sudah tidak berlaku lagi. Anak sulung saya sudah  imunisasi varisela, dan ternyata masih bisa terkena penyakit ini. Saya, ikut terkena cacar air untuk kedua kalinya, berbarengan dengan si bungsu.

Awalnya, sakit kepala menyerang saya berhari-hari lamanya. Waktu itu saya pikir hanya  seperti biasanya, karena saya seringkali sakit kepala jika terkena panas matahari. Sakit kepala pertama bertepatan dengan Kamis putih. Saya masih bisa nahan. Jumat Agung, sakit kepala sangat hebat maka saya berdiam diri di rumah saja. Malam Paskah, masih bisa ke gereja karena paginya saya dopping neuralgin. hehehe.

Nah, hari Minggu mulai muncul tuh dua bintik berair. Itupun saya masih tidak menganggapnya cacar air, karena saya masih berpegang pada "cacar air hanya sekali seumur hidup". Minggu malam saya mengigil hebat.

Bintik merah berair



















Hari Senin, saya pergi ke dokter. Ternyata di kepala numbuh buanyakkk sekali. Pantas saya sakit kepala berhari-hari lamanya. Menurut dokter, kali kedua terkena, akan lebih parah. Cacar air masuk lebih dalam dan menyerang syaraf-syarafnya. Duh,... pantes deh.. sakitnya minta ampun.

Tapi, sekarang sudah sembuh, meski masih belum ngantor. Ada beberapa yang masih berair dan belum kering.Tubuh ini memang tempatnya untuk penyakit. Saya sadar kok, meski sempat mengaduh kesakitan hehehe. Sadar... sadar....sadar... :)




2 komentar:

  1. wah, keno kabeh berarti temennya kk sepupu + syukurlah nek wis mari..

    BalasHapus
  2. tirimakasih adik sepupunya temenku.. :)

    BalasHapus