Minggu, 26 Januari 2014

Efek Meditasi Mengenal Diri

BAGUS BERMEDITASI BERSAMA AYAH DAN IBUNYA Bagus Pangarso, 11 tahun (kelas 6 SD), biasa bermeditasi bersama ayahnya, YOYOK HANGTUAH (nama Fesbuk), dan ibunya, DEWI PRASETYO. Ayah dan ibu Bagus adalah praktisi MMD, dan bersama putra tunggalnya mereka sering bermeditasi bersama. Di rumah Bagus bermeditasi rata2 10-15 menit setiap hari. Dalam retret akhir pekan MMD kemarin di Vihara Buddha Gaya, Watugong, Semarang, Bagus bermeditasi sampai 30 menit dengan badan hampir tidak bergerak. Dalam sesi tanya-jawab, Bagus bertanya: "Romo, mengapa kalau saya bermeditasi, tiba2 badan terasa melayang ... lalu telinga saya terasa geli seperti dikilik2 dengan bulu?" *** Pada suatu hari Bagus, Muslim, bertanya kepada guru agamanya di sekolah: "Bu, dalam Islam apakah ada meditasi?" Jawab Bu Guru: "Dalam Islam tidak ada meditasi, Gus." Bagus: "Jadi, yang dilakukan Nabi Muhammad di Gua Hira itu apa, Bu?" Bu Guru: ??? *** Pada suatu ketika, Bu Guru Agama Bagus bercerita: "Allah memerintahkan malaikat untuk menurunkan hujan, sehingga sawah2 menjadi subur." Bagus: "Bukan, Bu. Hujan itu disebabkan oleh karena air laut menguap, lalu di udara mengembun menjadi hujan." Teman2 Bagus (di luar): "Dasar kamu kafir, Gus."

* diambil dari https://www.facebook.com/hudoyo?fref=ts


Gila, anak umur 11 th sudah berolah kesadaran. Luar biasa. Tapi kejadiannya memang selalu menjadi seperti ini bila sudah berolah kesadaran. Banyak dari kita lalu dicap sebagai seorang kafir. Ya sudahlah, toh sebenarnya orang beragama itu  bukan sekedar orang yang mengaku beragama satu dan mencantumkannya dalam ktp, tapi seharusnya orang yang beragama adalah orang yang tidak mencelakai sesama . Agama adalah kebaikan itu sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar