Senin, 27 Januari 2014

Ijinkan saya mengumpat

Di dlm kereta
Setiap pintu kereta padat spt ini
Rasa capek yang kemaren, belum juga sembuh dan pagi ini rasanya saya ingin mengumpat habis-habisan. Perjalanan menuju kantor sudah menghabiskan 70% energi saya. Saya berdiri di depan para ibu hamil (ada 4 orang), Sementara belakang saya lelaki semua yang badannya besar-besar dan mereka tidak menahan badannya, sehingga saya dengan kekuatan penuh menahan tubuh saya supaya tidak menimpa para ibu hamil. Setiap berhenti di stasiun dorongan semakin kuat, karena penumpang dari stasiun itu memaksa untuk naik, sehingga saya yang di ujung tergencet. Sumpek, marah, sedih, kesal, pengen nangis dan.... saya berontak. Semakin saya berontak, semakin saya kesal, semakin marah, semakin sedih dsbgnya.

Kopajanya juga penuh :D
Saya memejamkan mata. Lama-lama berada di posisi sadar. Lambat laun badan melemas, mengikuti arah kemana saya terdorong. Kesal di hati sedikit demi sedikit meluntur. Sampai kemudian saya turun di stasiun Manggarai. Sisa-sisa badan yang sakit masih terasa. Kemudian saya duduk sebentar, hanya memandang kereta yang seharusnya mengantarkan saya menuju stasiun berikutnya. Saya memilih untuk menunggu kereta di belakangnya lagi.
Jalanan macet sdh biasa

Akhirnya saya terangkut di kereta selanjutnya. Turun di stasiun Karet, menanti Kopaja. Jalanan macet sudah biasa. Berangkat dari rumah jam 5.50. tiba di kantor jam 08.15. Luar biasa. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar