Selasa, 21 Januari 2014

Menghancurkan adalah menciptakan

MENGHANCURKAN ADALAH MENCIPTAKAN

Untuk bebas Anda harus memeriksa otoritas, seluruh kerangka otoritas, mencabik-cabik seluruh hal yang kotor itu. Dan itu membutuhkan energi, energi fisik sesungguhnya, dan itu juga menuntut energi psikologis. 

Tetapi energi itu musnah, terbuang percuma, bila kita berada dalam konflik. ... Jadi, bila terdapat pemahaman akan seluruh proses konflik, maka terjadilah pengakhiran dari konflik, dan terdapat energi berlimpah. Lalu Anda dapat melanjutkan terus, meruntuhkan rumah yang telah Anda bangun selama berabad-abad dan tidak punya makna sama sekali.

Anda tahu, menghancurkan adalah menciptakan. Kita harus menghancurkan, bukan bangunan fisik, bukan sistem sosial atau ekonomi --ini terjadi setiap hari-- melainkan pertahanan-pertahanan psikologis, baik yang disadari atau tak disadari, rasa aman yang telah kita bangun secara rasional, individual, mendalam, atau dangkal.

Kita harus meruntuhkan semua itu agar kita sepenuhnya tanpa pertahanan, karena Anda harus tanpa pertahanan untuk dapat mencinta dan merasakan kasih sayang.

Maka Anda akan melihat dan memahami ambisi, otoritas; dan Anda mulai melihat kapan otoritas perlu dan pada tingkat mana -- otoritas polisi dan tidak lebih.

Maka tiada otoritas pembelajaran, tiada otoritas pengetahuan, tiada otoritas kemampuan, tiada otoritas yang diambil oleh fungsi dan yang menjadi kedudukan. Memahami seluruh otoritas --dari guru-guru, Master-Master, dan lain-lain-- membutuhkan batin yang amat tajam, otak yang jernih, bukan otak yang keruh, bukan otak yang tumpul.

J Krishnamurti
Buku Kehidupan: Otoritas
15 Januari

**********

AUM SINGA BUDDHA GAUTAMA

Aneka jati samsaram
sandhavissam anibbisam
Gaha karakam gavesanto
dukkha jati punappunam.

Gaha karaka dittho' si
puna geham na kahasi
Sabba te phasuka bhagga
gaha kutam visankhitam
Visankhara gatam cittam
tanhanam khayam ajjhaga.

***

Melalui kelahiran demi kelahiran
aku mengembara di dalam Samsara ini,
Mencari tetapi tak menemukan
pendiri rumah ini.
Sungguh menyedihkan
lahir kembali berulang-ulang.

O, pendiri rumah! Engkau telah terlihat.
Engkau tak akan membuat rumah lagi.
Seluruh belandar dan kasaumu telah runtuh,
Batinku telah mencapai yang tak terkondisi,
Berakhir sudah segala keinginan.

Dhammapada 153-4


diambil dari https://www.facebook.com/hudoyo?fref=ts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar