Ada salah satu postingan dari pembimbing meditasi yang saya kutib sebagai berikut:
J: Apa pun yg muncul dalam batin: senang, susah, marah, benci, berharap, kecewa, dsb, sadari saja ketika itu muncul. Jangan dilawan kalau tidak enak, jangan dilekati kalau enak. Kalau kesadaran cukup kuat, maka apa pun akan berhenti DENGAN SENDIRINYA, bukan dibuat berhenti.
Tetapi kalau emosi/pikiran itu terlalu kuat, mungkin perlu beberapa lama agar ia berhenti. Tetapi tetap kata kuncinya: sadar. Tidak ada yang lain.
Reflek, niatan untuk membalas itu pasti ada. Saya juga seringkali mengalaminya. Tapi setelah mengikuti MMD, rasanya lucu kalau saya mengikuti rasa itu. Ini bukan berarti saya sudah menjadi orang suci yang tidak bisa sakit hati. Tapi minimal, segera menyadari rasa dan niatan itu.
Ada lagi nih postingan selanjutnya sebagai berikut:
Kalau
Anda masih menyenangi berbagai hal di dunia ini, ya jangan dilepaskan,
karena yang demikian itu hanya menghasilkan konflik dan malah lebih
banyak penderitaan.
Dengan kata lain, kalau Anda masih menyenangi semua itu, ya Anda harus berkompromi dengan pembebasan. Lakukan apa saja, dan sadari segala akibatnya, yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Sampai Anda puas, jenuh atau Anda frustrasi.
Nanti kan satu per satu akan lepas dengan sendirinya, bukan sengaja dilepas; cepat atau lambat, sekarang ketika Anda masih muda, atau nanti kalau Anda sudah tua.
Sekali lagi, yang penting adalah: Sadari apa pun yang Anda rasakan, pikirkan dan lakukan. Itu saja.
Dengan kata lain, kalau Anda masih menyenangi semua itu, ya Anda harus berkompromi dengan pembebasan. Lakukan apa saja, dan sadari segala akibatnya, yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Sampai Anda puas, jenuh atau Anda frustrasi.
Nanti kan satu per satu akan lepas dengan sendirinya, bukan sengaja dilepas; cepat atau lambat, sekarang ketika Anda masih muda, atau nanti kalau Anda sudah tua.
Sekali lagi, yang penting adalah: Sadari apa pun yang Anda rasakan, pikirkan dan lakukan. Itu saja.
Susah ini. Hal-hal yang menyenangkan dan kita harus berkompromi dengan pembebasan. Melepaskan kemelekatan itu susah sekali. :D. Saya masih punya keinginan2 diri.
Ehmm.... manusia memang perlu belajar. Mengintip facebook pun ternyata merupakan proses belajar. Iya kan? Ada hal-hal positif yang bisa dipetik.
bener banget. aku juga mau intip2 facebook pak hud ama Romo Ah
BalasHapusiyup.... yukss mari...
BalasHapus